Pages

Thursday, November 29, 2007

MaLaYsia AmBanG JaLaNan..?

Dua dalam satu, "2 in 1". Apa sudah jadi? Apa yang tidak kena? Dalam bulan November ini saja kita melihat bagaimana rakusnya rakyat Malaysia yang terkenal dengan budi adab santunnya sanggup mengenepikan soal itu hanya semata-mata mementingkan soal disebalik berkepentingan. Dua himpunan demonstrasi dalam bulan November, BERSIH dan HINDRAF menunjukkan rakyat Malaysia sudah tidak mendaulatkan undang-undang yang dijunjung selama ini. Apakah rakyat Malaysia hari ini sudah bosan untuk hidup dalam keamanan yang dikecapi selama ini?

Ya, himpunan ini sebenarnya bukanlah majoriti datang dari suara rakyat Malaysia yang masih sayangkan keamanan, kedaulatan negara Malaysia. Namun, siapa petualang disebalik ini semua? Rata-rata yang didengari ini berkisar antara "2A" dari negeri "1P" yang datang dari bangsa "1M". Yang mendesak dan yang didesak. A-Anwar yang mendesak dan A-Abdullah yang didesak. Kedua-duanya nun berasal dari negeri Pulau Pinang, dan dari serumpun bangsa Melayu. Apakah cita-cita Anwar yang masih belum tercapai sanggup menjadi petualang yang dilihat memberi desakan terusan ke atas kepimpinan Abdullah yang cita-citanya sudah tercapai?

Pluto pernah berkata, "politic is about what u want it, when u want it, how u want to get it.. " dan benarlah seperti yang dilihat sekarang, dalam politik "there are no permanent friends or permanent enemies, there are only permanent interests..". Apakah ini menjadi tunjang Anwar ke atas Abdullah? Sehingga sanggup menjadi petualang kepada bangsa dan negara sehingga mencetuskan sejarah demonstrasi. Lupakah kita kepada demonstrasi 1998? Apakah hampir sepuluh tahun berlalu beliau masih mahu menjadi petualang dalam selimut? Apakah beliau masih tidak sedar akan situasi ini? Pendek kata "belajar lah memimpin diri sendiri, agar dapat memimpin yang lain berdiri..".

Himpunan HINDRAF yang baru lalu sekiranya dilihat kepada isi kandung Momenrandum, jelas sekali ia berbau keagamaan dan perkauman yang seolah-olah didalangi oleh pihak yang berkepentingan? Kenapa harus sekarang tuntutan itu dibuat? Kenapa tidak dari dulu lagi andai kata kaum India sudah lama terabai di negara Malaysia ini? Jelas himpunan ini sekadar mencurah minyak ke api, dengan harapan api terus marak dapat membakar biarlah arang menjadi bara agar semua sengsara. Kenapa dipersoalkan lagi, lupakah kontrak sosial yang dipersetujui dahulu?

Dua perkara pokok kontrak sosial adalah:
  • Orang Melayu bersetuju dengan kewarganegaraan orang Cina dan India dalam Malaya merdeka; dan
  • Orang Cina dan India bersetuju dengan hak istimewa orang Melayu yang termasuk agama Islam, bahasa Melayu dan Raja-Raja Melayu.
Tuntutan oleh Hindu Right Action Force (Hindraf) ke atas kerajaan British adalah hak mereka yang mendakwa mewakili dan memperjuangkan kepentingan kaum India di Malaysia ini tidak hendak dipersoalkan. Cuma mungkin Hindraf terlupa mereka seharusnya mempersoalkan dan membuat tuntutan bersama ke atas kerajaan India sendiri kerana membiarkan kaum India yang pendatang dari negara asal mereka hidup terabai di Malaysia yang aman damai ini seperti yang didakwa oleh Hindraf. Kenapa di sini Hindraf cuba "double standard"? Apakah dalam situasi ini kerajaan India tidak bersalah atau terlibat kerana membiarkan rakyat asal mereka diperlakukan oleh kerajaan British sehingga didakwa terabai di negara Malaysia? Atau tuntutan Hindraf bukan berlandaskan keikhlasan memperjuangkan kaum India sebaliknya sekadar gimik politik berkepentingan, yang menjadikan Hindraf perantara kepentingan politik Anwar yang sudah malap sinarnya? Mungkin Hindraf boleh membuat satu lagi tuntutan melampau ke atas kerajaan British dan kerajaan India agar membawa pulang kesemua kaum India di Malaysia ini ke tanah asal mereka. Tapi persoalannya mahukah mereka berbuat demikian?

Sesungguhnya rakyat Malaysia masih sayangkan negara tercinta ini, bukanlah ingin melihat negara ini umpama negara jalanan. Maka, "berpijaklah di bumi yang nyata, lihatlah permata yang ada, jagalah tindak tanduk kita, usahlah melampau usahlah mengada..".

10 comments:

Unknown said...

TO WHOM IT MAY CONCERN,

I am a Malaysian citizen, and I am a subscriber of ASTRO Satellite TV Broadcast here in Malaysia. Recently I have subscribed to the ASTRO News Package which contains Al Jazeera and other foreign news media.

I was highly looking forward for the international news broadcast on all of the stations provided by the package when I had shocking news from our local news station claiming that the foreign news broadcasters are lying and making stories without properly acquiring the real facts and they are very good actors !!! Furthermore these claims were also made by our government's politicians.

Now, this is rather disturbing and disappointing for me as I have only subscribed for the service for just a few days and I'm being bombarded with such claims. This eventually made me to think:

Am I an IDIOT to subscribe, pay and end up watching acts and lies
OR
Is there is any conspiracy going on here????

I clearly understand the fact that Al Jazeera has a strong principal called the Code of Ethics and you strictly follow it. But the claims by the politicians and local media here make me to think otherwise.

The claims below were broadcasted on 27-November-2007 in TV3 news station. Similar claims were also made in other local newscasters. This is just a few of the claims.

1. TV3 news station claimed that the foreign media cannot be trusted as they do not report the actual news.

2. YAB Datuk Sri Samy Velu claims that there were only 4,600 demonstrators on 25-November-2007 and NOT 50,000 or any other number as claimed by the foreign media.

3. TV3 news station said that the questions thrown at the Information Minister of Malaysia by Al Jazeera (Al Jazeera's name was mentioned) was to purposely create a scene to show that Malaysia is in kiosk situation and Al Jazeera purposely built up the story from the real one. They also mentioned the criticism made by the Information Minister to Al Jazeera.

(Prior to sending the mail, I did some research on the net and actually found the video clip of the above Interview in Youtube. And I actually laughed myself out listening to the reply given by our Minister. Pity him for his language. But in the Malaysian news channel TV3, they only provided the "CLEAN" version of the transcript and the actual call was not aired. This makes me even more confused!!! Who is telling the truth here???)

Now, if Al Jazeera is telling lies,

It is high time for Al Jazeera to review back their Code of Ethics and provide the truth for the people. If you can't do it then don't cheat the entire world. And don't broadcast your news at all. I am not a fool to keep paying for acts and lies.

And if Al Jazeera is NOT lying,

Well, what the heck. The damage has already been done. No one in Malaysia is going to listen to your news anyway due to the "VERY GOOD" publicity done by the Malaysian politicians and the local media. By the way, did I mention that our local media could also be received by our neighboring countries like Singapore and Thailand?


FINAL CONCLUSION

It is not my intension to insult Al Jazeera, other foreign media, our local media or the politicians. If you feel offended by this email, I sincerely apologize to you. Whatever the scenario is, all that I want (and the rest of Malaysian citizens who are in my situation want) is the truth. Since Al Jazeera's and other foreign media's names have been badly damaged here in Malaysia, Al Jazeera and the other foreign media's SHOULD do something to fix it back or you may start losing your viewer in Malaysia.(and its surrounding countries too)

I hope you could keep my details confidential and properly investigate on this issue (just in case if you don't trust me) and find out the real truth behind such a drastic claims made by our local media. That is if you still follow your Code of Ethics.


Yours truly,
A concerned viewer.

PS:
1. i am also forwarding this mail to other foreign media for their response.
2. i will be posting this transcript in the internet via blogs so that the viewers around the world will be aware that this matter has been brought to your attention and for them to express their views.

Anonymous said...

eira sayangkan negara tempat eira dilahirkan, tempat eira dibesarkan. Kenapa perlu meragut keamanan yang eira rasai selama ini?

eira sayangkan Malaysia dan eira merayu jangan musnahkan negara eira dengan semua ini.

PEACE!!!

Unknown said...

eira sayangkan negara kerana eira dapat keamanan, pelajaran, loan, dan lain lain lagi sebagai bumiputhra.

tapi bagaimana dengan kami , anak malaysia yang di deskriminasi sebagai orang india(walaupun orang malaysia) ???


kalau eira nak jadi doktor senang je. apply mana mana uni, boleh dapat tempat.

kami pula hanya ada 1 seat dalam keseluruhan malaysia nak belajar doktor

itu satu seat nak bagi siapa ???

zeme said...

thanks for comments mg and eira,

persoalannya mudah saja, kenapa mesti Hindu Right Action Force (HINDRAF) dan bukannya Indians Right Action Force (INDDRAF)? andai benar memperjuangkan nasib kaum India yang didakwa didiskriminasi, ditindas di Malaysia ini. kenapa perlu memainkan sentimen keagamaan?

pokok pangkalnya semua mempunyai peluang yang sama, antara kemahuan berusaha untuk berubah atau tidak.
apakah sememangnya kaum India ini malas berusaha untuk berubah? lihat saja di negara asal mereka India, yang populasinya didominasi oleh kaum India tetapi tetap mundur dan lambat membangun. apakah di sana juga mereka di diskriminasi oleh pemimpin kerajaan India yang ditadbir oleh orang India sendiri?

saya, eira dan seluruh warga Malaysia tetap sayang tanahair Malaysia.

Unknown said...

Nama HINDRAF digunakan kerana pada asalnya mereka mempertahankan kuil kuil hindu. disebabkan mereka ialah peguam, mereka mula mendapat banyak aduan tentang pelbagai "jenayah" yang dilakukan oleh kerajaan kepada kaum india.

jadi mereka mulalah mempertahankan seluruh kaum india.



quote : pokok pangkalnya semua mempunyai peluang yang sama, antara kemahuan berusaha untuk berubah atau tidak.


Sejak Bila Ini ?

bangunan keagamaan yang dibina sebelum 1957 sepatutnya diishtiharkan tempat beribadat oleh kerajaan. kenapa hanya masjid sahaja yang diishtiharkan dan kerajaan mahu pecahkan semua kuil yang lain ?

kebanyakan kuil yang telah dipecahkan adalah antara 50- 150 tahun !!!

universiti malaya hanya ada satu tempat untuk orang india belajar medicine.

macam mana dengan budak india yang lain ??? adakah ini dipangil meritokrasi ???

kontrak gomen hanya diberi pada bumiputra. kalau orng bukan bumi mahu kontrak, dia kena subkontrak dengan orang bumi dan menaikkan kos projek itu. adakah ini dipanggil

"semua mempunyai peluang yang sama"

Anonymous said...

Wah, anda sangat layak menjadi penjilat kami. Sila hubingi UMNO Putrajaya 0384321652 untuk menjadi barua kami dan penjilat setia. Kami kekurangan orang-orang muda yang lemah otak dah mudah menjadi lembu tunggangan. Sila hubungi ya. Anda akan terus di sambung kepada ketua kami yang sangat suci enhik khairy jamaluddin Al-Maya Al-Karin...

terima kasih

Regards,
Pemuda UMNO Putrajaya

zeme said...

SALAM mg..

apakah benar kuil² hindu tertindas, diroboh seperti bagai di kata? boleh senaraikan kuil terbabit? atau sekadar provokasi tanpa bukti? itu yang kami sangsi..

saya juga mempunyai kawan berbangsa india dikalangan pelajar perubatan semasa menuntut sama di UM walaupun saya mengambil bidang lain dan saya tidak lihat, ada unsur pilih kasih dalam kuota tersebut. Jelas pada pemerhatian saya kerna selalu juga 'lepak' di kolej perubatan ke-6 ibnu sina UM.

maka, semua mempunyai peluang yang sama dalam konteks menuntut penghidupan yang harmoni di malaysia.

SALAM anonymous..

saya hanya bertanggungjawab sebagai anak malaysia, bangsa melayu untuk turut membela ketuanan melayu di tanah tumpah air saya.

dan saya ingin menyampaikan satu pesanan.. anda yang berselindung di sebalik Anonymous sebenarnya takut pada bayang anda dan tidak yakin dengan kewujudan diri anda sendiri.

Terima Kasih.

tamanilmuislam said...
This comment has been removed by the author.
Anonymous said...

Tiada persamaan.
FYI,Indians marah antara lain sebelum merdeka mereka ada 1000 sekolah.Now,500++.
Itu baru hal pendidikan.

Anonymous said...

Isyy..u ni nak cakap tapi tak tau.Kuil mmg ada diroboh la.Bukan kuil je,masjid n surau pun sama.
Yang kuil tu,takkan u tak ingat Samy Vellu cakap taknak berdeepavali sebab ada kuil kena roboh?Tak ingat?
Banykkan membaca bro.Baru u tulis.Jangan pakai satu sumber.Luaskan otak,pemikiran..