Dua dalam satu, "2 in 1". Apa sudah jadi? Apa yang tidak kena? Dalam bulan November ini saja kita melihat bagaimana rakusnya rakyat Malaysia yang terkenal dengan budi adab santunnya sanggup mengenepikan soal itu hanya semata-mata mementingkan soal disebalik berkepentingan. Dua himpunan demonstrasi dalam bulan November, BERSIH dan HINDRAF menunjukkan rakyat Malaysia sudah tidak mendaulatkan undang-undang yang dijunjung selama ini. Apakah rakyat Malaysia hari ini sudah bosan untuk hidup dalam keamanan yang dikecapi selama ini?
Ya, himpunan ini sebenarnya bukanlah majoriti datang dari suara rakyat Malaysia yang masih sayangkan keamanan, kedaulatan negara Malaysia. Namun, siapa petualang disebalik ini semua? Rata-rata yang didengari ini berkisar antara "2A" dari negeri "1P" yang datang dari bangsa "1M". Yang mendesak dan yang didesak. A-Anwar yang mendesak dan A-Abdullah yang didesak. Kedua-duanya nun berasal dari negeri Pulau Pinang, dan dari serumpun bangsa Melayu. Apakah cita-cita Anwar yang masih belum tercapai sanggup menjadi petualang yang dilihat memberi desakan terusan ke atas kepimpinan Abdullah yang cita-citanya sudah tercapai?
Pluto pernah berkata, "politic is about what u want it, when u want it, how u want to get it.. " dan benarlah seperti yang dilihat sekarang, dalam politik "there are no permanent friends or permanent enemies, there are only permanent interests..". Apakah ini menjadi tunjang Anwar ke atas Abdullah? Sehingga sanggup menjadi petualang kepada bangsa dan negara sehingga mencetuskan sejarah demonstrasi. Lupakah kita kepada demonstrasi 1998? Apakah hampir sepuluh tahun berlalu beliau masih mahu menjadi petualang dalam selimut? Apakah beliau masih tidak sedar akan situasi ini? Pendek kata "belajar lah memimpin diri sendiri, agar dapat memimpin yang lain berdiri..".
Himpunan HINDRAF yang baru lalu sekiranya dilihat kepada isi kandung Momenrandum, jelas sekali ia berbau keagamaan dan perkauman yang seolah-olah didalangi oleh pihak yang berkepentingan? Kenapa harus sekarang tuntutan itu dibuat? Kenapa tidak dari dulu lagi andai kata kaum India sudah lama terabai di negara Malaysia ini? Jelas himpunan ini sekadar mencurah minyak ke api, dengan harapan api terus marak dapat membakar biarlah arang menjadi bara agar semua sengsara. Kenapa dipersoalkan lagi, lupakah kontrak sosial yang dipersetujui dahulu?
Dua perkara pokok kontrak sosial adalah:
Sesungguhnya rakyat Malaysia masih sayangkan negara tercinta ini, bukanlah ingin melihat negara ini umpama negara jalanan. Maka, "berpijaklah di bumi yang nyata, lihatlah permata yang ada, jagalah tindak tanduk kita, usahlah melampau usahlah mengada..".
Ya, himpunan ini sebenarnya bukanlah majoriti datang dari suara rakyat Malaysia yang masih sayangkan keamanan, kedaulatan negara Malaysia. Namun, siapa petualang disebalik ini semua? Rata-rata yang didengari ini berkisar antara "2A" dari negeri "1P" yang datang dari bangsa "1M". Yang mendesak dan yang didesak. A-Anwar yang mendesak dan A-Abdullah yang didesak. Kedua-duanya nun berasal dari negeri Pulau Pinang, dan dari serumpun bangsa Melayu. Apakah cita-cita Anwar yang masih belum tercapai sanggup menjadi petualang yang dilihat memberi desakan terusan ke atas kepimpinan Abdullah yang cita-citanya sudah tercapai?
Pluto pernah berkata, "politic is about what u want it, when u want it, how u want to get it.. " dan benarlah seperti yang dilihat sekarang, dalam politik "there are no permanent friends or permanent enemies, there are only permanent interests..". Apakah ini menjadi tunjang Anwar ke atas Abdullah? Sehingga sanggup menjadi petualang kepada bangsa dan negara sehingga mencetuskan sejarah demonstrasi. Lupakah kita kepada demonstrasi 1998? Apakah hampir sepuluh tahun berlalu beliau masih mahu menjadi petualang dalam selimut? Apakah beliau masih tidak sedar akan situasi ini? Pendek kata "belajar lah memimpin diri sendiri, agar dapat memimpin yang lain berdiri..".
Himpunan HINDRAF yang baru lalu sekiranya dilihat kepada isi kandung Momenrandum, jelas sekali ia berbau keagamaan dan perkauman yang seolah-olah didalangi oleh pihak yang berkepentingan? Kenapa harus sekarang tuntutan itu dibuat? Kenapa tidak dari dulu lagi andai kata kaum India sudah lama terabai di negara Malaysia ini? Jelas himpunan ini sekadar mencurah minyak ke api, dengan harapan api terus marak dapat membakar biarlah arang menjadi bara agar semua sengsara. Kenapa dipersoalkan lagi, lupakah kontrak sosial yang dipersetujui dahulu?
Dua perkara pokok kontrak sosial adalah:
- Orang Melayu bersetuju dengan kewarganegaraan orang Cina dan India dalam Malaya merdeka; dan
- Orang Cina dan India bersetuju dengan hak istimewa orang Melayu yang termasuk agama Islam, bahasa Melayu dan Raja-Raja Melayu.
Sesungguhnya rakyat Malaysia masih sayangkan negara tercinta ini, bukanlah ingin melihat negara ini umpama negara jalanan. Maka, "berpijaklah di bumi yang nyata, lihatlah permata yang ada, jagalah tindak tanduk kita, usahlah melampau usahlah mengada..".