Pernahkah kita menatap orang² yang kita sayang saat mereka sedang tidur? Kalau belum, cubalah sekali saja menatap mereka saat sedang tidur. Saat itu yang tampak adalah ekspresi paling wajar dan paling jujur dari seseorang.
Seorang artis yang ketika di panggung begitu cantik dan gemerlap pun akan tampak polos dan jauh berbeza jika ia sedang tidur. Orang paling kejam di dunia pun jika ia sudah tidur tak akan tampak wajah bengisnya.
Perhatikanlah ayah kita saat beliau sedang tidur. Sedarilah, betapa badan yang dulu kuat dan gagah itu kini semakin tua dan lemah, betapa rambut² putih mulai menghiasi kepalanya, betapa kerut merut mulai terpahat di wajahnya. Orang inilah yang tiap hari bekerja keras untuk kesejahteraan kita, anak-anaknya. Orang inilah, rela melakukan apa saja asal perut kita kenyang dan pendidikan kita sempurna.
Sekarang, beralihlah. Lihatlah ibu kita. Hmm...kulitnya mulai keriput dan tangan yang dulu halus membelai-belai tubuh bayi kita itu kini kasar kerana menempuhi kehidupan yang mencabar demi kita. Orang inilah yang tiap hari menguruskan keperluan kita. Orang inilah yang paling rajin mengingatkan dan membebel kita semata-mata kerana rasa kasih dan sayang, dan sayangnya, itu sering kita salah ertikan.
Cubalah menatap wajah orang² yang kita cintai...sayangi itu...Ayah, Ibu, Suami, Isteri, Kakak, Adik, Anak, Teman, Sahabat, Semuanya. Rasakanlah sensasi yang timbul sesudahnya. Rasakanlah energi cinta yang mengalir perlahan-lahan saat menatap wajah mereka yang terlelap itu. Rasakanlah getaran cinta yang mengalir deras ketika mengingat betapa banyaknya pengorbanan yang telah dilakukan orang² itu untuk kebahagiaan kita. Pengorbanan yang kadang² tertutupi oleh salah faham kecil yang entah kenapa selalu saja nampak besar.
Secara ajaib Tuhan mengatur agar pengorbanan itu akan tampak lagi melalui wajah² jujur mereka saat sedang tidur. Pengorbanan yang kadang melelahkan serta memenatkan mereka namun enggan mereka ungkapkan. Dan ekspresi wajah ketika tidur pun membantu untuk mengungkap segalanya. Tanpa kata, tanpa suara dia berkata... "betapa lelahnya..penatnya aku hari ini". Dan penyebab lelah dan penat itu? Untuk siapa dia berpenat lelah. Tak lain adalah KITA.....
Bayangkanlah apa yang akan terjadi jika esok mereka (orang² terkasih itu) tak lagi membuka matanya, untuk selamanya...
Seorang artis yang ketika di panggung begitu cantik dan gemerlap pun akan tampak polos dan jauh berbeza jika ia sedang tidur. Orang paling kejam di dunia pun jika ia sudah tidur tak akan tampak wajah bengisnya.
Perhatikanlah ayah kita saat beliau sedang tidur. Sedarilah, betapa badan yang dulu kuat dan gagah itu kini semakin tua dan lemah, betapa rambut² putih mulai menghiasi kepalanya, betapa kerut merut mulai terpahat di wajahnya. Orang inilah yang tiap hari bekerja keras untuk kesejahteraan kita, anak-anaknya. Orang inilah, rela melakukan apa saja asal perut kita kenyang dan pendidikan kita sempurna.
Sekarang, beralihlah. Lihatlah ibu kita. Hmm...kulitnya mulai keriput dan tangan yang dulu halus membelai-belai tubuh bayi kita itu kini kasar kerana menempuhi kehidupan yang mencabar demi kita. Orang inilah yang tiap hari menguruskan keperluan kita. Orang inilah yang paling rajin mengingatkan dan membebel kita semata-mata kerana rasa kasih dan sayang, dan sayangnya, itu sering kita salah ertikan.
Cubalah menatap wajah orang² yang kita cintai...sayangi itu...Ayah, Ibu, Suami, Isteri, Kakak, Adik, Anak, Teman, Sahabat, Semuanya. Rasakanlah sensasi yang timbul sesudahnya. Rasakanlah energi cinta yang mengalir perlahan-lahan saat menatap wajah mereka yang terlelap itu. Rasakanlah getaran cinta yang mengalir deras ketika mengingat betapa banyaknya pengorbanan yang telah dilakukan orang² itu untuk kebahagiaan kita. Pengorbanan yang kadang² tertutupi oleh salah faham kecil yang entah kenapa selalu saja nampak besar.
Secara ajaib Tuhan mengatur agar pengorbanan itu akan tampak lagi melalui wajah² jujur mereka saat sedang tidur. Pengorbanan yang kadang melelahkan serta memenatkan mereka namun enggan mereka ungkapkan. Dan ekspresi wajah ketika tidur pun membantu untuk mengungkap segalanya. Tanpa kata, tanpa suara dia berkata... "betapa lelahnya..penatnya aku hari ini". Dan penyebab lelah dan penat itu? Untuk siapa dia berpenat lelah. Tak lain adalah KITA.....
Bayangkanlah apa yang akan terjadi jika esok mereka (orang² terkasih itu) tak lagi membuka matanya, untuk selamanya...
MORAL: sayangi dan hargailah orang² yang menyayangi kita...kerana kita akan merindui erti sayang itu tatkala sudah tiada lagi..
No comments:
Post a Comment